Saat ini saya benar-benar merasakan faedah dari sabda rasulullah SAW ketika ditanya oleh sahabat tentang siapa orang yang harus dihormati. Rasulullah SAW menyebut “Ibumu.” lalu sahabat bertanya “siapa lagi ya Rasul?” jawab rasulullah SAW “Ibumu.” dan untuk ketiga kalinya sahabat bertanya lagi serta Rasulullah memberikan jawaban yang sama, “Ibumu.” Kemudian ketika keempat kalinya sahabat bertanya, barulah Rasulullah SAW menjawab “Ayahmu.”
Begitu istimewanya seorang ibu sampai harus dihormati tiga kali lebih banyak dari pada seorang ayah. Bukan bermaksud untuk menafikkan peran ayah di dalam kehidupan seorang anak, namun menjadi seorang ibu memang sesuatu yang luar biasa. Kalau kata suami saya bilang “Emejing euy emejing.”
Seorang ibu harus siap secara fisik. Sakit itu pemberian Allah, dan seorang ibu harus bisa menjaga kondisi badannya agar selalu sehat dan fit. Karena apa? Kita tidak akan pernah tahu bagaimana keadaan si kecil. Terkadang dia begitu manis dan tidur nyenyak samai pagi, namun terkadang ada hal-hal yang menyebabkannya harus terjaga hingga pagi tiba. Kalau ibu tidak bisa menjada kondisi badannya, maka dia akan K.O dan imbasnya akan kembali kepada si anak karena ketika seorang ibu meminum zat kimia dari obat, maka akan berpengaruh ke perkembangan anak juga.
Disaat sang ayah terlelap beristirahat, terkadang seorang ibu harus rela menahan kantuknya untuk menggendong buah hati yang terbangun tengah malam, menemaninya hingga dia tertidur kembali.